Dialog Nabi Muhammad SAW dengan syaitan

Posted by Bagas Putra Minggu, 30 September 2012 0 komentar
www.mediamuslim17.co.cc


Diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal r.a. dari Ibn Abbas r.a., ia berkata : ” Kami bersama Rasululah
SAW berada di rumah seorang sahabat dari golongan Anshar dalam sebuah jamaah. Tiba-tiba,
ada yang memanggil dari luar : “ Wahai para penghuni rumah, apakah kalian mengizinkanku
masuk, karena kalian membutuhkanku ”.  Rasulullah  SAW bertanya kepada para sahabat :”

Apakah kalian tahu siapa yang menyeru itu ?”. Para sahabat menjawab , ” Tentu Allah dan Rasul-
Nya lebih mengetahui ”. Rasulullah berkata : “ Dia adalah Iblis yang terkutuk – semoga Allah
senantiasa melaknatnya”. Umar bin Khattab r.a. berkata :” Ya,  Rasulullah, apakah engkau
mengijinkanku untuk membunuhnya?”.  Nabi  SAW berkata pelan :” Bersabarlah wahai Umar,
apakah engkau tidak tahu bahwa dia termasuk mereka yang tertunda kematiannya sampai waktu
yang ditentukan [hari kiyamat]?. Sekarang silakan bukakan pintu untuknya, karena ia sedang
diperintahkan Allah SWT. Fahamilah apa yang dia ucapkan dan dengarkan apa yang akan dia
sampaikan kepada kalian ! ”.

Ibnu Abbas berkata : “ Maka dibukalah pintu, kemudian  Iblis  masuk ke tengah-tengah kami.
Ternyata   dia   adalah   seorang   yang   sudah   tua   bangka   dan   buta   sebelah   mata.   Dagunya
berjanggut sebanyak tujuh helai rambut yang panjangnya seperti rambut kuda, kedua kelopak
matanya  [masyquqatani]   memanjang   [terbelah   ke-atas,   tidak   kesamping],   kepalanya  seperti
kepala gajah yang sangat besar, gigi taringnya memanjang keluar seperti taring babi, kedua
bibirnya seperti bibir macan / kerbau [tsur].  Dia   berkata,  “ Assalamu ‘alaika ya Muhammad,
assalamu ‘alaikum ya jamaa’atal-muslimin [salam untuk kalian semua wahai golongan muslimin]”.
Nabi  SAW menjawab :” Assamu lillah ya la’iin [Keselamatan hanya milik Allah SWT, wahai
makhluq yang terlaknat. Aku telah mengetahui, engkau punya keperluan kepada kami. Apa
keperluanmu wahai Iblis”.
Iblis  berkata :” Wahai Muhammad, aku datang bukan karena keinginanku sendiri, tetapi aku
datang karena terpaksa [diperintah].”
Nabi SAW berkata :” Apa yang membuatmu terpaksa harus datang kesini, wahai terlaknat?”. 
Iblis berkata,” Aku didatangi oleh seorang malaikat utusan Tuhan Yang Maha Agung, ia berkata 
kepada-ku ‘Sesungguhnya Allah SWT menyuruhmu untuk datang kepada Muhammad SAW
dalam keadaan hina dan bersahaja. Engkau harus memberitahu kepadanya bagaimana tipu
muslihat, godaanmu dan rekayasamu terhadap Bani Adam, bagaimana engkau membujuk
dan merayu mereka. Engkau harus menjawab dengan jujur apa saja yang ditanyakan
kepa-damu’. Allah SWT bersabda,” Demi kemulia-an dan keagungan-Ku, jika engkau berbohong
sekali saja dan tidak berkata benar, niscaya Aku jadikan kamu debu yang dihempas oleh angin
dan Aku puaskan musuhmu karena bencana yang menimpamu”. Wahai Muhammad, sekarang
aku  datang   kepadamu  sebagaimana aku  diperintah.  Tanyakanlah  kepadaku  apa   yang  kau
inginkan. Jika aku tidak memuaskanmu tentang apa yang kamu tanyakan kepadaku, niscaya
musuhku akan puas atas musibah yang terjadi padaku. Tiada beban yang lebih berat bagiku
daripada leganya musuh-musuhku yang menimpa diriku”.

Rasulullah  kemudian mulai bertanya :” Jika kamu jujur, beritahukanlah kepada-ku, siapakah
orang yang paling kamu benci ?”.  
Iblis  menjawab :” Engkau, wahai Muhammad, engkau adalah makhluq Allah yang paling aku
benci, dan kemudian orang-orang yang mengikuti agamamu”. 
Rasulullah SAW :” Siapa lagi yang kamu benci?”.
Iblis :” Anak muda yang taqwa, yang menyerahkan jiwanya kepada Allah SWT”.
Rasulullah :” Lalu siapa lagi ?”. 
Iblis :” Orang Alim dan Wara [menjaga diri dari syubhat] yang saya tahu, lagi penyabar”.
Rasulullah :” Lalu, siapa lagi ?”. 
Iblis :” Orang yang terus menerus menjaga diri dalam keadaan suci dari kotoran”.
Rasulullah :” Lalu, siapa lagi ?”.
Iblis :” Orang miskin [fakir] yang sabar, yang tidak menceritakan kefakirannya kepada orang lain
dan tidak mengadukan keluh-kesahnya “.
Rasulullah :” Bagaimana kamu tahu bahwa ia itu penyabar ?”. 
Iblis  :” Wahai Muhammad, jika ia mengadukan keluh kesahnya kepada makhluq sesamanya
selama tiga hari, Tuhan tidak memasukkan dirinya ke dalam golongan orang-orang yang sabar “.
Rasulullah :” Lalu, siapa lagi ?”.
Iblis :” Orang kaya yang bersyukur “.
Rasulullah bertanya :” Bagaimana kamu tahu bahwa ia bersyukur ?”. 
Iblis :” Jika aku melihatnya meng-ambil dari dan meletakkannya pada tempat yang halal”. 
Rassulullah :”Bagaimana keadaanmu jika umatku mengerjakan shalat ?”. 
Iblis :”Aku merasa panas dan gemetar”.
Rasulullah :”Kenapa, wahai terlaknat?”.
Iblis :” Sesungguhnya, jika seorang hamba bersujud kepada Allah sekali sujud saja, maka Allah
mengangkat derajatnya satu tingkat”. Rassulullah :”Jika mereka shaum ?”.
Iblis : ” Saya terbelenggu sampai mereka berbuka puasa”. 
Rasulullah :” Jika mereka menunaikan haji ?”.
Iblis :” Saya menjadi gila”. 
Rasulullah :”Jika mereka membaca Al Qur’an ?’.
Iblis :’ Aku meleleh seperti timah meleleh di atas api”.
Rasulullah :” Jika mereka berzakat ?”.
Iblis  :” Seakan-akan orang yang berzakat itu mengambil gergaji / kapak dan memotongku
menjadi dua”. 
Rasulullah :” Mengapa begitu, wahai Abu Murrah ?”. 
Iblis :” Sesungguhnya ada empat manfaat dalam zakat itu. Pertama, Tuhan menurunkan berkah
atas hartanya. Kedua, menjadikan orang yang bezakat disenangi makhluq-Nya yang lain. Ketiga,
menjadikan zakatnya sebagai penghalang antara dirinya dengan api neraka. Ke-empat, dengan
zakat, Tuhan mencegah bencana dan malapetaka agar tidak menimpanya”.

Rasulullah :”Apa pendapatmu tentang Abu Bakar?”.
Iblis :” Wahai Muhammad, pada zaman jahiliyah, dia tidak taat kepadaku, bagaimana mungkin
dia akan mentaatiku pada masa Islam”.
Rasulullah :” Apa pendapatmu tentang Umar ?”.
Iblis :” Demi Tuhan, tiada aku ketemu dengannya kecuali aku lari darinya”.
Rasulullah :”Apa pendapatmu tentang Utsman ?”.
Iblis :” Aku malu dengan orang yang para malaikat saja malu kepadanya”.
Rasulullah :”Apa pendapatmu tentang Ali bin Abi Thalib ?”.
Iblis :” Andai saja aku dapat selamat darinya dan tidak pernah bertemu dengannya [menukar
darinya kepala dengan kepala], dan kemudian ia meninggalkanku dan aku meninggalkannya,
tetapi dia sama sekali tidak pernah melakukan hal itu”.
Rasulullah  :”   Segala   puji   hanya   bagi   Allah   yang   telah   membahagiakan   umatku   dan
menyengsarakanmu sampai hari kiamat”. 
Iblis  yang terlaknat berkata kepada Muhammad :” Hay-hata hay-hata [tidak mungkin- tidak
mungkin]. Mana bisa  umatmu bahagia sementara aku hidup dan tidak mati sampai hari kiamat.
Bagaimana kamu senang dengan umatmu sementara aku masuk ke dalam diri mereka melalui
alirtan darah, daging, sedangkan mereka tidak melihatku.  Demi Tuhan yang menciptakanku dan
membuatku menunggu sampai hari mereka dibangkitkan. Akan aku sesatkan mereka semua,
baik yang bodoh maupun yang pandai, yang buta-huruf dan yang melek-huruf. Yang kafir dan
yang suka beribadah, kecuali hamba yang mukhlis [ikhlas]”.
Rasulullah :”Siapa yang mukhlis itu  menurutmu ?”.
 I blis    dengan   panjang-lebar   menjawab   :”   Apakah   engkau   tidak   tahu,   wahai   Muhammad.
Barangsiapa cinta dirham dan dinar, dia tidak termasuk orang ikhlas untuk Allah. Jika aku melihat 
orang tidak suka dirham dan dinar, tidak suka puji dan pujaan, aku tahu bahwa dia itu ikhlas 
karena Allah, maka aku tinggalkan ia. Sesungguhnya hamba yang mencintai harta, pujian dan
hatinya tergantung pada nafsu [syahwat] dunia, dia lebih rakus dari orang yang saya jelaskan
kepadamu. Tak tahukah engkau, bahwa cinta harta termasuk salah satu dosa besar. Wahai
Muhammad, tak tahukan engkau bahwa cinta kedudukan [riyasah]  termasuk dosa besar. Dan
bahwa sombong, juga termasuk dosa besar.  Wahai Muhammad, tidak tahukan engkau, bahwa
aku punya tujuh puluh ribu anak. Setiap anak dari mereka, punya tujuh puluh ribu syaithan.
Diantara   mereka   telah   aku   tugaskan   untuk  menggoda   golongan   ulama,  dan  sebagian   lagi
menggoda anak muda, sebagian lagi menggoda orang-orang tua, dan sebagian lagi menggoda
orang-orang lemah. Adapun anak-anak muda, tidak ada perbedaan di antara kami dan mereka,
sementara anak-anak kecilnya, mereka bermain apa saja yang mereka kehendaki bersamanya.
Sebagian lagi telah aku tugaskan untuk menggoda orang-orang yang rajin beribadah, sebagian
lagi untuk kaum yang menjauhi dunia [zuhud]. Setan masuk ke dalam dan keluar dari diri
mereka, dari suatu keadaan ke keadaan yang lain, dari satu pintu ke pintu yang lain, sampai 
mereka   mempengaruhi   manusia   dengan   satu   sebab   dari   sebab-sebab   yang   banyak.   Lalu
syaithan mengambil keikhlasan dari mereka. Menjadikan mereka menyembah Allah tanpa rasa
ikhlas, tetapi mereka tidak merasa. Apakah engkau tidak tahu, tentang Barshisha, sang pendeta
yang beribadah secara ikhlas selama tujuh puluh tahun, hingga setiap orang yang sakit menjadi
sehat berkat da’wahnya. Aku tidak meninggalkannya sampai dia dia berzina, membunuh, dan
kafir [ingkar]. Dialah yang disebut oleh Allah dalam Qur’an dengan firmannya [dalam Surah Al
Hasyr]   :”    (Bujukan   orang-orang   munafik   itu   adalah)   seperti   (bujukan)   syaitan   ketika
mereka berkata pada manusia:"Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir ia
berkata:"Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut
kepada Allah, Rabb semesta alam". (QS. 59:16).

Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa kebohongan itu berasal dariku. Akulah
orang   yang   pertama   kali   berbohong.   Barangsiapa   berbohong,   dia   adalah   temanku,   dan
barangsiapa berbohong kepada Allah, dia adalah kekasihku. Apakah engkau tidak tahu, bahwa
aku bersumpah kepada Adam dan Hawa, “ Demi Allah aku adalah penasihat kamu berdua”.
Maka, sumpah palsu merupakan kesenangan hatiku, ghibah, membicarakan kejelekan orang
lain, dan namimah, meng-adu domba adalah buah kesukaanku, melihat yang jelek-jelek adalah
kesukaan   dan   kesenanganku.   Barangsiapa   thalaq,   bersumpah   untuk   cerai,   dia   mendekati
perbuatan dosa, meskipun hanya sekali, dan meskipun ia benar. Barangsiapa membiasakan
lisannya dengan ucapan cerai, istrinya menjadi haram baginya. Jika mereka masih memiliki
keturunan sampai hari kiyamat, maka anak mereka semuanya adalah anak-anak hasil zina.
Mereka masuk neraka hanya karena satu kata saja.

Wahai Muhammad, sesungguhnya diantara umatmu ada yang meng-akhirkan shalat barang satu
dua jam. Setiap kali mau shalat, aku temani dia dan aku goda dia. Kemudian aku katakan
kepadanya:” Masih ada waktu, sementara engkau sibuk”. Sehingga dia mengakhirkan shalatnya
dan mengerjakannya tidak pada waktunya, maka Tuhan memukul wajahnya.  Jika ia menang
atasku, maka aku kirim satu syaithan yang membuatnya lupa waktu shalat. Jika ia menang
atasku, aku tinggalkan dia sampai ketika mengerjakan shalat aku katakan kepadanya,’ Lihatlah
kiri-kanan’, lalu ia menengok. Saat itu aku usap wajahnya dengan tanganku dan aku cium antara
kedua   matanya   dan   aku   katakan   kepadanya,’  Aku   telah   menyuruh   apa   yang   tidak   baik
selamanya’.  Dan engkau sendiri tahu wahai Muhammad, siapa yang sering menoleh dalam
shalatnya, Allah akan memukul wajahnya.

Jika ia menang atasku dalam hal shalat, ketika shalat sendirian, aku perintahkan dia untuk
tergesa-gesa. Maka ia ‘mencucuk’ shalat seperti ayam mematuk biji-bijian dengan tergesa-gesa.
Jika ia menang atasku, maka ketika shalat berjamaah aku cambuk dia dengan ‘lijam’ [cambuk]
lalu   aku   angkat   kepalanya   sebelum   imam  mengangkat   kepalanya.  Aku   letakkan   ia   hingga
mendahului imam. Kamu tahu bahwa siapa yang melakukan itu, batal-lah shalatnya dan Allah
akan mengganti kepalanya dengan kepala keledai pada hari kiyamat nanti.

Jika ia masih menang atasku, aku perintahkan dia untuk mengacungkan jari-jarinya ketika shalat
sehingga dia mensucikan aku ketika ia sholat. Jika ia masih menang, aku tiup hidungnya sampai
dia menguap. Jika ia tidak menaruh tangan di mulutnya, syaithan masuk ke dalam perutnya  dan
dengan begitu ia bertambah rakus di dunia dan cinta dunia. Dia menjadi pendengar kami yang
setia.

Bagaimana umatmu bahagia sementara aku menyuruh orang miskin untuk meninggalkan shalat.
Aku katakan kepadanya,’ Shalat tidak wajib atasmu. Shalat hanya diwajibkan atas orang-orang
yang mendapatkan ni’mat dari Allah’.   Aku katakan kepada orang yang sakit :” Tinggalkanlah
shalat, sebab ia tidak wajib atasmu. Shalat hanya wajib atas orang yang sehat, karena Allah
berkata :” Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi 
orang   sakit,   ………  Demikianlah   Allah   menjelaskan   ayat-ayat(Nya)   bagimu,   agar   kamu
memahaminya. (QS. 24:61) Tidak ada dosa bagi orang yang sakit. Jika kamu sembuh, kamu
harus   shalat   yang   diwajibkan”.   Sampai   dia   mati   dalam   keadaan   kafir.   Jika   dia   mati   dan
meninggalkan shalat ketika sakit, dia bertemu Tuhan dan Tuhan marah kepadanya. Wahai
Muhammad, jika aku bohong dan ngawur, maka mintalah kepada Tuhan untuk membuatku jadi
pasir.     Wahai   Muhammad,  bagaimana   engkau   bahagia   melihat   umatmu,   sementara   aku
mengeluarkan seper-enam umatmu dari Islam.

Nabi berkata :” Wahai terlaknat, siapa teman dudukmu ?”.
Iblis :” Pemakan riba”.
Nabi :” Siapa teman kepercayaanmu [shadiq] ?”.
Iblis :” Pe-zina”.
Nabi :” Siapa teman tidurmu ?”.
Iblis :” Orang yang mabuk”.
Nabi :” Siapa tamumu ?”.
Iblis :” Pencuri”.
Nabi:” Siapa utusanmu ?”.
Iblis :”Tukang Sihir”.
Nabi :” Apa kesukaanmu ?”.
Iblis :” Orang yang bersumpah cerai”.
Nabi :”Siapa kekasihmu ?”.
Iblis :”Orang yang meninggalkan shalat Jum’at”. 
Nabi :”Wahai terlaknat, siapa yang memotong punggungmu ?”.
Iblis :”Ringkikan kuda untuk berperang di jalan Allah”.
Nabi :” Apa yang melelehkan badanmu ?”.
Iblis:”Tobatnya orang yang bertaubat”.
Nabi:”Apa yang menggosongkan [membuat panas] hatimu ?”.
Iblis:” Istighfar yang banyak kepada Allah siang-malam.
Nabi:” Apa yang memuramkan wajahmu (membuat merasa malu dan hina)?”.
Iblis:” Zakat secara sembunyi-sembunyi”.
Nabi:” Apa yang membutakan matamu ?”.
Iblis :” Shalat diwaktu sahur [menjelang shubuh]”.
Nabi:” Apa yang memukul kepalamu ?”.
Iblis:” Memperbanyak shalat berjamaah”.
Nabi:” Siapa yang paling bisa membahagiakanmu ?”.
Iblis :” Orang yang sengaja meninggalkan shalat”.
Nabi:” siapa manusia yang paling sengsara [celaka] menurutmu?”.
Iblis:”Orang kikir / pelit”.
Nabi:” Siapa yang paling menyita pekerjaanmu [menyibukkanmu] ?”.
Iblis:” Majlis-majlis ulama”.
Nabi:” Bagaimana kamu makan ?”.
Iblis:”Dengan tangan kiriku dan dengan jari-jariku”.
Nabi:”Dimana kamu lindungkan anak-anakmu ketika panas ?”.
Iblis:” Dibalik kuku-kuku manusia”.
Nabi:” Berapa keperluanmu yang kau mintakan kepada Allah ?”.
Iblis:” Sepuluh perkara”.
Nabi:” Apa itu wahai terlaknat ?”.
Iblis :” Aku minta kepada-Nya untuk agar saya dapat berserikat dalam diri Bani Adam, dalam
harta dan anak-anak mereka. Dia mengijinkanku berserikat dalam kelompok mereka. Itulah
maksud firman Allah :
Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah
terhadap   mereka   pasukan   berkuda   dan   pasukanmu   yang   berjalan   kaki  dan   berserikatlah
dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang
dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka. (QS. 17:64)
Setiap harta yang tidak dikeluarkan zakatnya maka saya ikut memakannya. Saya juga ikut
makan makanan yang bercampur riba dan haram serta segala harta yang tidak dimohonkan
perlindungan   kepada   Allah   dari   setan   yang   terkutuk.   Setiap   orang   yang   tidak   memohon
perlindungan kepada Allah dari syaithan ketika bersetubuih dengan istrinya maka syaithan akan
ikut bersetubuh. Akhirnya melahirkan anak yang mendengar dan taat kepadaku. Begitu pula
orang yang naik kendaraan dengan maksud mencari penghasilan yang tidak dihalalkan, maka
saya adalah temannya. Itulah maksud firman Allah :” …….  , dan kerahkanlah terhadap mereka
pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki …… (QS. 17:64)  .  Saya memohon
kepada-Nya agar saya punya rumah, maka rumahku adalah kamar-mandi. Saya memohon agar
saya punya masjid, akhirnya pasar menjadi masjidku. Aku memohon agar saya punya al-Qur’an,
maka syair adalah al-Qur’anku. Saya memohon agar punya adzan, maka terompet adalah
panggilan adzanku. Saya memohon agar saya punya tempat tidur, maka orang-orang mabuk
adalah tempat tidurku. Saya memohon agar saya punya  teman-teman yang menolongku, maka
maka kelompok al-Qadariyyah menjadi teman-teman yang membantuku. Dan saya memohon
agar   saya   memiliki   teman-teman   dekat,   maka   orang-orang   yang   menginfaq-kan   harta
kekayaannya   untuk   kemaksiyatan   adalah   teman   dekat-ku.   Ia   kemudian   membaca   ayat   :
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah
sangat ingkar kepada Rabbnya. (QS. 17:27)

Rasulullah berkata :” Andaikata tidak setiap apa yang engkau ucapkan didukung oleh ayat-ayat
dari Kitabullah  tentu aku tidak akan membenarkanmu”. 
Lalu  Iblis  meneruskan  :” Wahai Muhammad, saya memohon kepada Allah agar saya bisa
melihat anak-cucu Adam sementara mereka tidak dapat melihatku. Kemudian Allah menjadikan
aku dapat mengalir melalui peredaran darah mereka. Diriku dapat berjalan kemanapun sesuai
dengan kemauanku dan dengan cara bagaimanapun. Kalau saya mau, dalam sesaatpun bisa.
Kemudian Allah berfirman kepadaku :” Engkau dapat melakukan apa saja yang kau minta”. 
Akhirnya saya merasa senang dan bangga sampai hari kiamat. Sesungguhnya orang yang
mengikutiku lebih banyak daripada yang mengikutimu. Sebagian besar anak-cucu Adam akan
mengikutiku sampai hari kiamat.

Saya memiliki anak yang saya beri nama Atamah. Ia akan kencing di telinga seorang hamba
ketika ia tidur meninggalkan shalat Isya. Andaikata tidak karenanya tentu ia tidak akan tidur lebih
dahulu sebelum menjalankan shalat. Saya juga punya anak yang saya beri nama Mutaqadhi.
Apabila ada seorang hamba melakukan ketaatan ibadah dengan rahasia dan ingin menutupinya,
maka   anak   saya   tersebut   senantiasa   membatalkannya   dan   dipamer-kan   ditengah-tengah
manusia sehingga semua manusia tahu. Akhirnya Allah membatalkan sembilan puluh sembilan
dari seratus pahala-Nya sehingga yang tersisa hanya satu pahala, sebab, setiap ketaatan yang
dilakukan secara rahasia akan diberi seratus pahala. Saya punya anak lagi yang bernama
Kuhyal. Ia bertugas mengusapi celak mata semua orang yang sedang ada di majlis pengajian
dan ketika khatib sedang memberikan khutbah, sehingga, mereka terkantuk dan akhirnya tidur,
tidak dapat mendengarkan apa yang dibicarakan para ulama. Bagi mereka yang tertidur tidak
akan ditulis pahala sedikitpun untuk selamanya.

Setiap kali ada perempuan keluar pasti ada syaithan yang duduk di pinggulnya, ada pula yang
duduk di daging yang mengelilingi kukunya. Dimana mereka akan menghiasi kepada orang-
orang yang melihatnya. Kedua syaithan itu kemudian berkata kepadanya,’ keluarkan tanganmu’.
Akhirnya ia mengeluarkan tangannya, kemudian kukunya tampak, lalu kelihatan nodanya.

Wahai Muhammad, sebenarnya saya tidak dapat menyesatkan sedikitpun, akan tetapi saya
hanya akan mengganggu dan menghiasi. Andaikata saya memiliki hak dan kemampuan untuk
menyesatkan, tentu saya tidak akan membiarkan segelintir manusia-pun di muka bumi ini yang
masih sempat mengucapkan “ Tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan-
Nya”, dan tidak akan ada lagi orang yang shalat dan berpuasa. Sebagaimana engkau wahai
Muhammad, tidak berhak memberikan hidayat sedikitpun kepada siapa saja, akan tetapi engkau
adalah seorang utusan dan penyampai amanah  dari Tuhan. Andaikata engkau memiliki hak dan
kemampuan untuk memberi hidayah, tentu engkau tidak akan membiarkan segelintir orang-pun
kafir di muka bumi ini. Engkau hanyalah sebagai hujjah [argumentasi] Tuhan terhadap makhluq-
Nya. Sementara saya adalah hanyalah menjadi sebab celakanya orang yang sebelumnya sudah
dicap oleh Allah menjadi orang celaka. Orang yang bahagia dan beruntung adalah orang yang
dijadikan bahagia oleh Allah sejak dalam perut ibunya, sedangkan orang yang celaka adalah
orang yang dijadikan celaka oleh Allah sejak dalam perut ibunya.

Kemudian Rasulullah SAW membacakan firman dalam QS Hud : Jikalau Rabbmu menghendaki,
tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat,
(QS.  11:118) kecuali orang-orang  yang diberi  rahmat  oleh Rabbmu.  Dan  untuk itulah  Allah
menciptakan mereka. Kalimat Rabbmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan; sesungguh-nya Aku
akan memenuhi neraka jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya. (QS.
11:119)  dilanjutkan dengan   : Tidak ada suatu keberatanpun atas   Nab i   tentang apa yang telah 
ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada
nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti
berlaku, (QS. 33:38)”.

Kemudian  Rasulullah  berkata lagi kepada Iblis : ” Wahai  Abu Murrah  [Iblis], apakah engkau
masih mungkin bertaubat dan kembali kepada Allah, sementara saya akan menjamin-mu masuk
surga”.
Ia iblis menjawab :” Wahai Rasulullah, ketentuan telah memutuskan dan Qalam-pun telah kering
dengan apa yang terjadi seperti ini hingga hari kiamat nanti. Maka Maha Suci Tuhan, yang telah 
menjadikanmu sebagai tuan para Nabi dan Khatib para penduduk surga. Dia, telah memilih dan
meng-khususkan dirimu. Sementara Dia telah menjadikan saya sebagai tuan orang-orang yang
celaka dan khatib para penduduk neraka. Saya adalah makhluq celaka lagi terusir. Ini adalah
akhir dari apa yang saya beritahukan kepadamu dan saya mengatakan yang sejujurnya”.

Segala puji hanya milik Allah SWT , Tuhan Semesta Alam, awal dan akhir, dzahir dan bathin.
Semoga shalawat dan salam sejahtera tetap selalu diberikan kepada seorang Nabi yang Ummi
dan kepada para keluarga dan sahabatnya serta para Utusan dan Para Nabi.

Hikmah dari Kisah tersebut di atas
 Sebagai upaya mencari hikmah dalah kisah di atas, rangkuman ini barangkali berguna untuk
direnungkan :

o Kita   perlu   semakin   menancapkan   keyakinan,   bahwa  syaithan   tidak   punya   kuasa
sedikitpun bagi orang-orang yang disucikan-Nya.
o Jadi   upaya   kita   adalah   memohon   kepada  Allah   Ta’Ala   agar   Dia   ridho   dan   berkenan
membersihkan segala dosa baik sengaja maupun tidak untuk mendapatkan ampunan-Nya.
o Bila kita simak, perbedaan mendasar keyakinan Iblis adalah tidak ada keinginannya untuk
bertaubat, walau  Rasulullah  SAW  telah menghimbaunya bahkan dengan menawarkan
jaminan untuk mendapatkan ampunan. Dengan tegas Allah berfirman : Dan sesungguhnya
Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian
tetap di jalan yang benar. (QS. 20:82).
o Bila kita cermati hadangan dan rintangan yang akan dilakukan oleh Iblis dari kisah tersebut
membuat kesadaran bahwa upaya untuk menjalani kehidupan sungguh tidak mudah.
o Hanya karena Maha Rahman dan Maha Rakhiim-Nya sajalah kita akan selamat dalam
menjalani kehidupan ini hingga akan selamat dari jebakan-jebakan syaithan.
Namun perlu juga di-ingat, Rasulullah juga pernah mengata-kan bahwa jihad terbesar adalah Mengalahkan Hawa Nafsu Kita Sendiri.
Mohon terus sebarkan berita ini kepada saudara kita seiman Islam !!
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Dialog Nabi Muhammad SAW dengan syaitan
Ditulis oleh Bagas Putra
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://mediamuslim17.blogspot.com/2012/09/dialog-nabi-muhammad-saw-dengan-syaitan.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Media Moeslem | Copyright of Media Moeslem.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...